5 Kota Penghasil Pria Tampan Indonesia

5 Alasan Kenapa Kamu Selalu Kangen Liburan ke Jogja
5 Alasan Kenapa Kamu Selalu Kangen Liburan ke Jogja

Bello.id – Suka nonton film Korea? Atau film-film Bollywood? Selebriti-selebriti mancanegara tersebut sedang menjadi tren, dan sedikit banyak memengaruhi selera kita akan definisi “cantik” dan “tampan.”

Padahal definisi “tampan” khas Indonesia juga ada lho. Walaupun definisi tersebut bisa berbeda-beda di setiap daerah. Definisi ini sangat tergantung dari ciri-ciri fisik manusia dan kebudayaan khas masing-masing daerah.

Bahkan ada beberapa kota di Indonesia yang disebut-sebut sebagai penghasil pria-pria tampan berwajah khas Indonesia. Penasaran?

Aceh

Para pria Aceh mempunyai ciri fisik yang mirip dengan Arab atau berkulit putih seperti fisik masyarakat Cina. Mata besar dan bentuk muka ala India, Arab, kulit putih merupakan ciri-ciri para pria Aceh yang menjadikan Aceh menjadi salah satu kota penghasil pria ganteng terbesar di Indonesia.

Ciri-ciri fisik yang khas ini disebabkan posisi Aceh yang dari dulu dikenal  sebagai jalur perdagangan laut utama di dunia. Posisi ini menjadikan warga Aceh harus banyak berinteraksi dengan dunia luar, baik dengan masyarakat Eropa, India, Arab, maupun Cina.

Interaksi ini akhirnya menciptakan banyak akulturasi dan asimilasi budaya di masyarakat Aceh, termasuk perkawinan campuran antara warga pribumi dengan warga asing yang datang untuk berdagang, terutama dengan etnis Arab dan Cina yang memang paling banyak melakukan kegiatan perdagangan dan kegiatan penyebaran agama di Aceh.

Ambon

Seperti ciri khas masyarakat Timur Indonesia pada umumnya, pria-pria Ambon umumnya berkulit gelap (coklat tua atau hitam), rambut ikal dan bergelombang, serta mata yang besar dengan bulu mata yang lentik. Namun yang membedakan adalah unsur “manis” yang terdapat pada bentuk muka dan rahang orang Ambon.

Sama seperti Aceh, Ambon adalah daerah jalur perdagangan utama pada masa kerajaan dan penjajahan dahulu untuk perdagangan rempah-rempah. Fakta ini membuat daerah Ambon banyak terjadi perkawinan campuran dengan warga luar yang datang ke Ambon.

Bahkan sampai sekarang marga nama orang-orang Ambon masih banyak yang mendapat pengaruh penjajah Portugis dan Spanyol seperti marga Da Costa, Rodriguez, Mendoza, dan lain-lain.

Hal ini juga menyebabkan orang Ambon mempunyai ciri fisik sekilas seperti Arab dan mempunyai rahang-rahang yang menyerupai orang luar. Perpaduan ciri khas fisik khas Indonesia Timur dengan bentuk wajah Arab dan Portugis serta Spanyol menjadikan wajah khas pria Ambon terkesan manis dan eksotis.

Bandung

Klan Sunda di Jawa Barat memang dari dulu mempunyai ciri khas yang menjadikan mereka primadona. Kulit bersih cenderung kuning langsat, bentuk muka yang terkesan “manis”, hidung pesek, serta gaya bicara yang terkesan lembut menjadi ciri-ciri dari pria dan wanita khas Sunda.

Nah, ketampanan khas Sunda ini akan semakin terasa kalau kamu datang ke Bandung. Bandung yang dijuluki sebagai Paris van Java menjadikan pria-prianya juga mempunyai selera berpakaian yang bagus, ditambah dengan ciri khas masyarakat Sunda yang ramah dan murah senyum, dijamin kamu akan semakin betah mengobrol lama-lama dengan para pria Sunda ini.

Keunggulan fisik khas Sunda  juga semakin terlihat karena didukung oleh demografi kotanya yang memang sejuk dan berada di antara pegunungan menjadikan kulit bersih para pria Bandung semakin menjadikan mereka terlihat “kinclong” di mata para wanita.

Manado

Pria-pria Manado mempunyai ciri khas fisik yang bisa dibilang definisi ganteng populer khas Indonesia saat ini, tidak heran banyak artis yang berasal dari kota ini. Berkulit kuning langsat cenderung putih, berhidung mancung, serta karateristik wajah yang kebule-bulean menjadikan para pria Manado sebagai salah satu gen pria tampan di Indonesia.

Ciri-ciri fisik ini didapatkan oleh para pria Manado karena sejarah kota Manado yang memang dijadikan pusat perdagangan  tempat banyak perlintasan banyak suku, baik dari dalam negeri maupun warga pendatang dari zaman kerajaan maupun penjajahan.

Ini dibuktikan dengan adanya kawasan –kawasan di Manado seperti Kampung Cina, Kampung Arab, Kampung Ternate, Kampung Bugis, Kampung Islam, dan Kampung Kodo; disamping Kampung Tombariri, Kampung Tomohon, Kampung Tondano, Kampung Kakas, dan Kampung Borgo.

Penjajahan bangsa Spanyol dan Portugis dahulu juga menjadikan ciri-ciri fisik masyarakat Manado lebih beragam dan mempunyai ciri-ciri fisik seperti percampuran antara etnis Cina, Eropa, dan Melayu.

Yogyakarta

Para pria Yogya adalah ciri khas kegantengan khas Jawa. Berkulit sawo matang, pendek, mata besar, hidung besar, dan muka yang cenderung manis. Namun, kegantengan mereka lahir dari tutur kata yang lembut serta sifat yang kalem dan tenang khas Jawa.

Yogyakarta dari dulu adalah salah satu pusat kerajaan tradisional Jawa, bahkan kekeratonan adalah salah satu bagian dari kehidupan Yogyakarta sampai saat ini. Karena itu, tidak heran prinsip-prinsip khas Jawa masih mendarah daging dalam kehidupan bermasyarakat Yogyakarta. Prinsip-prinsip seperti kesederhanaan, bersyukur, dan menghormati orang tua masih dipegang oleh warga kota ini.

Prinsip-prinsip ini menjadikan pria-pria Yogya murah senyum dan ramah. Selain itu keturunan Jawa ningrat juga masih banyak di kota ini, sehingga tidak heran pria-pria Yogyakarta walaupun kulitnya sawo matang, namun terkesan bersih. Manis dan bersahaja adalah dua hal yang bisa kamu dapati dari pria-pria Yogyakarta.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *