Bali adalah pulau yang memiliki banyak tempat suci dan wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu tempat yang tidak boleh Anda lewatkan saat berwisata ke Bali adalah Pura Luhur Uluwatu. Pura ini merupakan salah satu pura Hindu tertua dan terpenting di Bali yang memiliki pemandangan dan daya tarik yang luar biasa.

Pura Luhur Uluwatu terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Pura ini dibangun pada abad ke-11 oleh seorang pendeta bernama Mpu Kuturan dan merupakan salah satu dari enam pura sad kahyangan yang menjadi pilar spiritual Bali. Pura ini didedikasikan untuk Dewa Wisnu, salah satu dewa utama dalam agama Hindu, yang melindungi alam semesta dari kejahatan.

Pura Luhur Uluwatu menawarkan berbagai daya tarik yang akan membuat Anda terpesona. Anda bisa menikmati pemandangan laut yang indah, matahari terbenam yang spektakuler, tari kecak yang menarik, dan monyet yang lucu di sini. Berikut ini saya akan membagikan pengalaman dan tips saya tentang Pura Luhur Uluwatu dan daya tariknya.

1. Pemandangan Laut yang Indah

Salah satu hal yang membuat saya terkesan dengan Pura Luhur Uluwatu adalah pemandangan lautnya yang sangat indah. Pura ini berada di atas tebing setinggi 70 meter yang menghadap Samudra Hindia. Dari sini, Anda bisa melihat laut biru, ombak besar, dan langit cerah dengan jelas.

Ada beberapa spot foto yang bagus untuk mengabadikan pemandangan laut dari Pura Luhur Uluwatu. Salah satunya adalah gapura atau pintu gerbang pura yang berbentuk lengkung dengan latar belakang laut. Spot lainnya adalah pura atau bangunan suci yang berdiri kokoh di atas tebing dengan latar belakang laut. Spot lainnya adalah tebing atau batu karang yang menjorok ke laut dengan latar belakang laut.

Untuk menikmati pemandangan laut dari Pura Luhur Uluwatu, saya sarankan Anda untuk datang pada pagi atau siang hari saat cuaca cerah dan tidak berkabut. Anda juga harus mempersiapkan perlengkapan seperti topi, kacamata, tabir surya, dan air minum karena cuaca di sini bisa sangat panas dan kering. Anda juga harus berhati-hati saat berjalan di sekitar tebing karena bisa sangat licin dan berbahaya.

2. Matahari Terbenam yang Spektakuler

Salah satu hal yang membuat saya takjub dengan Pura Luhur Uluwatu adalah matahari terbenamnya yang sangat spektakuler. Pura ini berada di arah barat sehingga Anda bisa menyaksikan matahari terbenam dari sini dengan sempurna. Matahari terbenam di sini memiliki warna-warna yang sangat cantik dan romantis.

Ada beberapa spot terbaik untuk menyaksikan matahari terbenam dari Pura Luhur Uluwatu. Salah satunya adalah amphitheater atau panggung terbuka di bawah tebing yang menjadi tempat pertunjukan tari kecak. Dari sini, Anda bisa melihat matahari terbenam dengan latar belakang pura dan laut. Spot lainnya adalah pura atau bangunan suci yang berada di ujung tebing. Dari sini, Anda bisa melihat matahari terbenam dengan latar belakang laut tanpa halangan apapun.

Untuk menyaksikan matahari terbenam dari Pura Luhur Uluwatu, saya sarankan Anda untuk datang pada sore hari sekitar jam 5 atau 6 saat matahari mulai turun. Anda juga harus membeli tiket masuk seharga Rp 50.000 per orang untuk masuk ke area pura dan amphitheater. Anda juga harus membawa kamera atau smartphone untuk mengambil foto-foto indah dari matahari terbenam.

3. Tari Kecak yang Menarik

Salah satu hal yang membuat saya terhibur dengan Pura Luhur Uluwatu adalah pertunjukan tari kecak yang menarik. Tari kecak adalah salah satu tari tradisional Bali yang menggambarkan cerita Ramayana, sebuah epos Hindu yang sangat populer di Bali. Tari ini dilakukan oleh ratusan penari laki-laki yang duduk berkeliling dan mengeluarkan suara “cak cak cak” sebagai iringan musik.

Tari kecak diselenggarakan setiap sore hari sekitar jam 6 atau 7 di amphitheater di bawah tebing. Dari sini, Anda bisa melihat tari kecak dengan latar belakang pura dan laut. Tari kecak memiliki beberapa hal yang menarik, seperti kostum, gerakan, ekspresi, dan adegan-adegan dramatis. Anda juga bisa melihat api, pedang, dan topeng yang digunakan dalam tari ini.

Untuk menonton tari kecak dari Pura Luhur Uluwatu, saya sarankan Anda untuk datang lebih awal untuk mendapatkan tempat duduk yang baik di amphitheater. Anda juga harus membeli tiket masuk seharga Rp 100.000 per orang untuk menonton tari kecak. Anda juga harus menghormati penari dan penonton dengan tidak membuat suara atau gerakan yang mengganggu.

4. Monyet yang Lucu

Salah satu hal yang membuat saya senang dengan Pura Luhur Uluwatu adalah monyet-monyet yang lucu. Pura ini memiliki ratusan monyet ekor panjang yang hidup bebas di sekitar pura dan tebing. Monyet-monyet ini merupakan penghuni asli dari Pura Luhur Uluwatu dan dianggap sebagai penjaga pura.

Monyet-monyet di Pura Luhur Uluwatu memiliki beberapa hal yang lucu, seperti wajah, bulu, atau ekor mereka. Anda bisa melihat monyet-monyet ini bermain, makan, atau tidur di sepanjang jalur menuju pura. Anda juga bisa berinteraksi dengan monyet-monyet ini dengan memberi mereka makanan atau berfoto dengan mereka.

Untuk berinteraksi dengan monyet-monyet di Pura Luhur Uluwatu, saya sarankan Anda untuk mengikuti aturan yang ada, seperti tidak menyentuh, memegang, atau mengganggu monyet-monyet. Anda juga harus bersikap tenang dan ramah dengan monyet-monyet dan tidak menunjukkan sikap agresif atau takut. Anda juga harus menjaga barang-barang Anda dengan baik karena monyet-monyet bisa mencuri barang-barang seperti kacamata, topi, atau tas.

Penutup

Itulah pengalaman dan tips saya tentang Pura Luhur Uluwatu dan daya tariknya. Pura ini merupakan salah satu tempat suci dan wisata terbaik di Bali yang memiliki pemandangan laut, matahari terbenam, tari kecak, dan monyet yang luar biasa. Saya sangat merekomendasikan Anda untuk mengunjungi Pura Luhur Uluwatu saat berwisata ke Bali.

Sekian posting blog saya kali ini. Semoga bermanfaat dan menginspirasi Anda untuk mengunjungi Pura Luhur Uluwatu. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa lagi di posting blog selanjutnya.

Bagikan:

Tinggalkan komentar