Papeda Makanan Khas Indonesia Timur

Papeda Makanan Khas Indonesia Timur
Papeda Makanan Khas Indonesia Timur

Bello.idPapeda merupakan salah satu makanan khas Indonesia Timur yang bahan bakunya terbuat dari Sagu, makanan olahan yang berasal dari daerah Papua dan Maluku ini banyak diminati oleh kalangan masyarakat karena selain bisa sebagai pengganti nasi, juga memiliki cita rasa yang nikmat ketika disajikan bersama olahan lainnya.

Makanan dengan tekstur menyerupai lem dan berwarna putih bening ini memiliki rasa yang tawar, sehingga cocok disajikan dengan masakan dengan bumbu kunyit maupun kuah kuning, termasuk sayuran yang diolah seperti sayur ganemo, olahan sayuran dari daun melinjo muda untuk menambah cita rasanya makin nikmat.

Cara membuat Papeda sekilas terlihat mudah padahal dibutuhkan pengalaman dalam mengolahnya, ketika baru pertama kali membuat makanan ini memang akan mengalami kesulitan bahkan bisa gagal membuatnya, yang mana faktor penyebabnya dari jumlah takaran dan suhu air yang harus tepat dan teliti.

Nah, berikut ini terdapat fakta-fakta unik dan menarik yang perlu Anda ketahui terkait makanan dari bahan baku Sagu ini. Yuk, simak ulasannya dibawah ini!

Fakta Menarik Papeda

Bagi masyarakat Papua, Maluku dan sekitarnya menjadikan makanan dari bahan baku tepung sagu ini sebagai makanan pokok. Maka terdapat fakta menarik yang perlu diketahui, penasaran? Berikut fakta-fakta terkait makanan khas Indonesia Timur ini.

1. Filosofi di Meja Makan

Makan Papeda bersama keluarga dengan menggunakan helai dalam satu hote yang sama menyimpan makna yang dalam. Bagi masyarakat Sentani, tradisi makan satu keluarga dari satu piring yang sama ini sebagai helai mbai hote mbai, dimana mbai artinya satu.

Helai merupakan suatu peralatan makan tradisional yang terbuat dari kayu untuk menyajikan Papeda, sementara hote artinya berupa piring kayu yang digunakan sebagai wadah. Makan bersama satu meja memiliki makna menAndai ikatan kekeluargaan yang erat, serta bisa menjadi ruang diskusi bersama keluarga.

2. Cara Mengambilnya

Hal unik dan menarik menyantap makanan khas ini, dimana cara mengambilnya dengan digulung, karena teksturnya yang mirip lem yang tidak mungkin diambil menggunakan sendok, maka perlu trik tersendiri dengan alat bernama hiloi, yaitu serupa garpu besar.

Cara mengambilnya dengan menggenggam dua garpu yang masing-masing berada di tangan kiri dan tangan kanan, yang kemudian masukan garpu tersebut ke dalam Papeda, tarik kedua garpu ke atas secara horizontal, lalu gulung pada garpu hingga membentuk gumpalan dan sajikan ke piring yang tersedia.

Papeda Makanan Khas Indonesia Timur, Ketahui 9 Fakta Uniknya!
Papeda Makanan Khas Indonesia Timur

3. Bisa Bikin Sendiri di Rumah

Apabila Anda ingin menikmati lezatnya makanan Khas Papua ini, kini sudah tersedia di toko atau supermarket yang bisa dibeli yakni masih berupa tepung Sagu yang bisa diolah menjadi Papeda, bahkan di restoran kota besar pun ada yang menyediakan makanan tersebut.

Cara membuatnya cukup mudah, dimana sebelum dimasak tepung Sagu harus terlebih dahulu direndam dengan air bersih selama kurang lebih 15 menit. Kemudian ambil endapan patinya dan campur dengan air untuk diolah menjadi Papeda, hingga teksturnya sama dengan Papeda yang ada di Papua.

4. Ada Versi Lontong

Seiring perkembangannya, kini Papeda sudah tersedia dalam bentuk lontong. Menjadi suatu inovasi kuliner yang harus dikembangkan, dimana makanan khas ini bisa dinikmati dalam bentuk yang berbeda, apalagi dikonsumsi dengan kuah kuning atau sayuran yang makin nikmat dan gurih rasanya.

Cara membuat versi lontong prosesnya sama seperti Papeda biasa, hanya saja setelah matang dibungkus dengan daun pisang atau daun fotovea, yang bisa menambah aroma yang khas, serta bisa disimpan hingga satu bulan tanpa perlu disimpan di kulkas atau dihangatkan.

5. Sinole Bumbu Kaldu

Sinole merupakan Papeda yang telah diberi bumbu kaldu sehingga memiliki rasa, tidak seperti Papeda biasa yang rasanya tawar, agar lebih gurih yang kemudian disajikan dengan lauk atau sayur sebagai penambah rasa ketika menyantap makanan khas ini.

Cara membuat Sinole ini cukup mudah, tepung sagu sebelum dimasak harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara disangrai, hingga mengeluarkan aroma asap yang sedap. Kemudian dimasak dengan kaldu ikan atau daging yang sudah dimasak sebelumnya. Aduk hingga mengental, lalu setelah matang bisa langsung disantap.

6. Kandungan Rendah Gula

Papeda memiliki kandungan rendah gula atau bebas gluten, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes, termasuk cocok dikonsumsi oleh Anda yang ingin menurunkan berat badan, karena kandungan gula dalam makanan khas ini rendah sehingga tidak perlu khawatir badan menjadi melar ketika menyantapnya.

Nah, bagi Anda yang sedang menjalani program diet bisa konsumsi makanan ini sebagai pengganti nasi, bahan dasarnya bisa Anda beli di supermarket terdekat. Kemudian tinggal olah saja di rumah, bisa melihat referensi pembuatannya di internet atau melalui video tutorial pembuatan makanan ini.

7. Bersihkan Flek Paru-Paru

Siapa sangka bahwa Papeda bungkus memiliki khasiat bisa membersihkan flek paru-paru, dimana makanan ini bisa diembunkan terlebih dahulu. Memang secara ilmiah harus diteliti terkait zat yang terkandung pada sagu, yang berperan dalam membersihkan paru-paru dari flek.

Biasanya Papeda bungkus ini dikonsumsi oleh mereka yang akan menjalankan tes untuk masuk ke kepolisian atau militer, namun sebelumnya makanan ini harus disimpan terlebih dahulu selama beberapa hari dan bisa dikonsumsi untuk memaksimalkan khasiatnya.

8. Bisa dikonsumsi Bayi Usia 6 Bulan

Apabila melihat teksturnya, makanan yang terbuat dari bahan baku tepung sagu ini memang tampak seperti liat. Akan tetapi, bisa dikonsumsi oleh bayi dengan cara masukan papeda matang ke dalam air dingin yang bersih hingga teksturnya menjadi lebih kental.

Kemudian potong-potong hingga menjadi bagian kecil, lalu suapkan ke bayi untuk melengkapi kebutuhan gizinya. Papeda ini lembut untuk bayi, dimana 60 persennya merupakan air yang baik untuk pencernaan. Maka dari itu, tetap aman apabila dikonsumsi oleh bayi untuk menambah asupan nutrisi dan gizinya.

9. Makin Tergeser Oleh Nasi

Fakta yang harus Anda ketahui selanjutnya adalah bahwa Papeda kini makin tergeser oleh nasi, hal ini bisa saja terjadi karena pergeseran lahan yang ada di Papua menjadi persawahan, sehingga mungkin bisa muncul anggapan bahwa nasi bisa lebih baik dari Papeda.

Maka dari itu, makanan khas Indonesia Timur ini seharusnya bisa dikembangkan menjadi makanan tradisional yang bisa memberikan nilai dan makna. Apalagi kandungan gula dalam Papeda yang rendah menjadi nilai lebih dibandingkan nasi yang kadar gulanya tinggi.

Kesimpulan

Sebagai makanan tradisional yang khas. Selain lezat, Papeda memiliki filosofi dan fakta-fakta unik yang perlu diketahui. Bahwa makanan ini tidak hanya sebagai kebutuhan pokok saja, bisa sebagai ciri khas atau kuliner khas yang harus tetap dijaga keberadaannya, terutama kandungan bebas gluten dan rendah gula yang baik untuk kesehatan.

Bagi Anda yang penasaran ingin mencicipi makanan ini, bisa membuatnya sendiri di rumah dengan membeli bahan bakunya di Supermarket yaitu tepung sagu. Apabila belum mengerti cara mengolahnya, maka bisa melihat atau membaca tutorial pembuatannya di internet atau video tentang resep makanan. Semoga bermanfaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *